Sabtu, 31 Oktober 2009

My School


SMA Negeri 1 Tarakan
merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Tarakan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1965.

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Tarakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:



* Kelas
* Masjid
* Perpustakaan
* Laboratorium Biologi
* Laboratorium Fisika
* Laboratorium Kimia
* Laboratorium Komputer
* Laboratorium Bahasa

Ekstrakulikuler

SMA Negeri 1 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya,

* Paskibra
* Futsal
* Basket
* Bahasa Inggris
* Kerohanian Islam (Rohis)
* Kerohanian Kristen (Rohkris)
* Palang Merah Remaja (PMR)
* Karya Ilmiah Remaja(KIR)
* Pemandu Sorak (Cheerleaders)
* Fotografi



Uji coba Vaksin HIV


Ujicoba vaksin HIV pertama dalam skala besar dilaporkan akan dimulai di Afrika Selatan. Sebanyak tiga ribu perempuan dan lelaki yang telah menjadi test HIV dan dinyatakan tidak mengidap virus tersebut akan diimunisasi dalam penelitian empat tahun ini. Mereka semua digolongkan warga yang aktif secara seksual.

Tim peneliti internasional, yang dipimpin pakar dari Amerika Serikat, akan mengawasi percobaan vaksin, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck. Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi tentang cara kerja vaksin ini pada populasi heteroseksual. Penelitian ini juga untuk memperlihatkan apakah vaksin ini juga efektif pada perempuan.

Vaksin ujicoba ini telah menjalani ujicoba untuk memastikan keamanan dan reaksi kekebalan di kawasan Amerika Latin, Afrika dan Australia. Vaksin ini tidak mengandung virus HIV hidup, sehingga tidak menimbulkan infeksi, tapi memang memuat salinan tiga gen HIV. Kontak dengan ketiga gen ini diharapkan memicu reaksi kekebalan di tubuh, sehingga sel-sel yang mengandung virus HIV akan dikenali dan dihancurkan.

Penelitian, yang dijalankan secara bersama oleh HIV Vaccine Trials Network (HVTN) and South African Aids Vaccine Initiative (SAAVI) juga dirancang untuk memperlihatkan, bahwa jika vaksin, yang dibuat berdasarkan HIV jenis B, memiliki potensi untuk melindungi dari virus galur C, yang merupakan subtype HIV yang umum berjangkit di Afrika Selatan.

“Percobaan ini akan menjawab beberapa isu ilmiah terpenting yang menghadang kita semua di bidang pengembangan vaksin HIV,” kata Dr Lawrence Corey dari HIV Vaccine Trials Network. Seluruh orang yang ikut serta dalam ujicoba vaksin HIV ini berada dalam rentang usia 18 hingga 35 tahun. Perempuan hamil tidak akan disertakan dalam ujicoba. Setiap orang yang ikut juga akan diberi nasihat tentang praktik seks aman. (yz)



Festival Iraw Tengkayu


Pesta Iraw Tengkayu adalah suatu bagian dari unsur kebudayaan Indonesia yang lahir dan berkembang pada masyarakat tidung sebagai bentuk interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Tradisi ini untuk memperlihatkan sesuatu tindakan rasa syukur masyarakat yang diberikan melalui aktifitas mereka sebagai nelayan sehingga pesta ini dikonotasikan sebagai pesta laut.
Dalam perjalanan dan perkembangannya tradisi ini (Pesta Iraw Tengkayu) melihatkan resistensi budaya yang tetap berkembang dalam masyarakat dan cukup berpotensi sebagai atraksi daya tarik wisata.

Momen ini telah direspon pemerintah daerah dengan ditetapkan perayaannya dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali dirangkaikan dengan peringatan hari jadi Kota Tarakan (Borneo). Secara nasional Iraw Tengkayu juga telah menjadi calender of event pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Info Lebih lanjut mengenai Iraw Tengkayu :
1. Parade nusantara (karnaval budaya)
2. Penurunan padaw tuju dulung
3. Tarakan expo
4. Parade musik dan tari
5. Olahraga tradisional
6. Festival masakan laut dan bakar ikan
7. Olahraga prestasi
8. Pentas musik akhir tahun dan pesta kembang api

Parade Nusantara atau biasa disebut carnaval budaya adalah iring-iringan atau semacam pawai untuk menghantarkan penurunan padaw tuju dulung. Didalam parade nusantara ini diikuti oleh berbagai macam suku bangsa sebagai wujud kebersamaan dan kekeluargaan yang erat dibumi paguntaka.

Padaw tujuh dulung (tuju haluan) adalah merupakan sebuah perahu dengan bentuk yang mana diatas perahu tersebut ditempatkan sesaji yang dihaturkan. Bentuk haluan perahu bercabang tiga. Haluan yang ditengah bersusun tiga, haluan yang kanan dan kiri masing-masing bersusun dua, maka terdapat tujuh haluan yang jumlah hari dalam seminggu dimana kehidupan manusia berlangsung dari hari dan seterusnya. Warna perahu terdiri dari kuning, hijau dan merah.

Haluan perahu yang teratas (ditengah) dan perlengkapan lainnya di atas perahu yang berwarna kuning, yang mana warna kuning menurut tradisi budaya suku tidung adalah perlambang suatu kehormatan atau suatu kehormatan atau suatu yang ditinggikan dan dimulyakan. Hanya satu penguasa tertinggi alam semesta yaitu yang maha kuasa Allah SWT. Sang maha pencipta. Diatas perahu terdapat lima buah tiang yang melambangkan sholat lima waktu yang merupakan tiang agama islam. Guna tiang-tiang tersebut adalah tempat mengikat atap dari kain berwarna kuning yang disebut PARI-PARI.

Pada tiang kanan depan terpasang kain kuning ke haluan kanan, demikian pula pada tiang kiri depan memanjang turun ke haluan kiri. Diatas padaw tuju dulung dibuat bentuk seperti rumah dengan atap bersusun tiga yang disebut MELIGAY yang terdapat pintu keempat dindingnya. Didalam meligay diletakkan sesaji berupa makanan.



Rabu, 21 Oktober 2009

Sumpah Pemuda


Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjuangan bangsa indonesia,berikut adalah bunyi dari sumpah pemuda :




SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel

Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons